RSS

Arsip Tag: syukur

Kebahagiaan seorang mukmin dalam kehidupannya

Banyak diantara kita yang memandang orang-orang barat dengan penuh kesilauan dan ketakjuban karena kita beranggapan bahwa kehidupan mereka telah mencapai puncak kebahagiaan, ketenangan dan ketenteraman. Padahal kenyataan yang sebenarnya adalah tidaklah demikian, justru yang terjadi sebaliknya. Mengapa? Karena mereka hidup dalam kondisi yang buruk. Mereka begitu sengsara dan menderita dalam menjalani hari-hari mereka. Mereka diliputi ketakutan dari kekerasan, penculikan dan segala bentuk kejahatan yang lainnya. Banyak kasus-kasus yang kita dengar dan membaca dari media bahwa beberapa orang barat yang telah mencapai puncak kesuksesan dan kemewahan dalan hidupnya ternyata mereka tak pernah menemukan arti kebahagiaan sepanjang hidup mereka. Hal itu menjadikannya putus asa hingga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Na’udzubillah min dzalik. Mereka sebenarnya ingin mendapatkan kebahagiaan itu tapi mereka tidak tahu jalan yang bisa menyampaikannya ke sana. Sehingga mereka justru menempuh jalan yang sesat dan dipenuhi hawa nafsu dan akhirnya merekapun menjadi celaka karenanya.

Namun berbeda halnya dengan orang-orang mukmin, mereka mengerti jalan yang bisa menyampaikannya pada kebahagiaan, kemudian merekapun menempuh jalan tersebut. Dan juga mengerti jalan yang dapat membawanya kepada kesengsaraan, sehingga merekapun menjauhinya.

Pandangan hidup orang-orang mukmin adalah jauh kedepan, melampaui batas alam kehidupan ini hingga ke alam sesudah kematian yaitu akhirat. Dan bagaimanakah pandangan mereka tentang kebahagiaan dan kesengsaraan? Orang-orang mukmin berkeyakinan bahwa kebahagiaan hanya bisa muncul dalam menaati dan mencari keridhoan Allah, menyeru kepada kebenaran dan mencegah dari kemungkaran, bersimpuh dan bermunajat kepada-Nya, mencintai-Nya, menghinakan diri dihadapan-Nya, membaca kalam-Nya dan mentadabburi hikmah-hikmah-nya, merenungkan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, menelaah ayat-ayat-Nya yang terbentang luas di alam semesta dan pada diri mereka masing-masing.

Bahkan terkadang ada seorang mukmin tidak memiliki makanan yang bisa dimakan pada hari itu, namun ia masih merasa berbahagia dan bergembira. Ia berbahagia dan bergembira dengan ketakwaan yang dimilikinya dalam menjalani hari-hari dalam kehidupannya untuk tetap mencari rezeki yang telah Allah tetapkan baginya. Ia akan selalu ingat firman Allah di dalam QS. An-Nahl : 97 “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Dan kebahagiaan itu akan semakin bertambah setiap kali ia menaati dan mengikuti petunjuk Allah. Begitu juga sebaliknya kebahagiaannya akan berkurang bila ketaatan dan pemurniaan pengabdiannya kepada Allah juga berkurang.

Seorang mukmin  senantiasa berjiwa tenang dan tenteram. Itu karena ia bisa mengerti esensi segala persoalan bahwa penyelesaian akhir dari segala persoalan ada pada Allah. Semua persoalan tersebut tak pernah keluar dari ketetapan-Nya. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya perkara seorang mu’min itu menakjubkan, karena semua perkara yang dialaminya adalah baik, jika mendapatkan kesenangan dia bersyukur, maka hal itu menjadi baik baginya, jika mengalami kesulitan dia bersabar, maka hal itu menjadi baik baginya, dan hal seperti itu tidak terdapat kecuali pada diri seorang mu’min” (Riwayat Muslim)

Bukankah inilah puncak kebahagiaan itu? Kebahagiaan seorang mukmin dalam kehidupannya terdapat pada keimanannya yang ada dalam hatinya. Hati yang penuh rasa syukur kepada Allah ketika diberi nikmat, hati yang mampu meredam kerisauan hati, tetap teguh dan bersabar dalam ujian serta hati yang bersegera bertaubat dan beristighfar tatkala jatuh dalam perbuatan dosa. Inilah tanda –tanda kebahagiaan seorang manusia baik di dunia maupun di akhirat.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 11, 2011 inci Nasehat

 

Tag: , , , , , ,